ya Allah jadikanlah aku orang yang mulia dihadapanmu dan jadikanlah aku orang yang sukses.
Translate this site to other languages

English French German Spain Italian Dutch Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified

  • mikrobiologi

    Mikrobiologi adalah telaah mengenai organisme hidup yang berukuran mikroskopis. Dunia mikroorganisme terdiri dari lima kelompok organisme : bakteri, virus, protozoa, algae dan cendawan mikroskopis. Mikroorganisme sangat erat kaitannya dengan dengan kehidupan kita, beberapa di antaranya bermanfaat dan yang lainnya merugikan.

    Mikrobiologi boleh dikatakan merupakan ilmu yang masih muda. Dunia jasad renik barulah ditemukan sekitar 300 tahun yang lalu dan makna sesungguhnya mengenai mikroorganisme itu barulah dipahami dan dihargai 200 tahun kemudian. Selama 40 tahun terakhir, mikrobiologi muncul sebagai bidang biologi yang sangat berarti. Kini mikroorganisme digunakan oleh para peneliti dalam penelaahan hampir semua gejala biologis yang utama.


    Jamur

    Jamur adalah tubuh buah yang tampak dipermukaan media tumbuh dari sekelompok fungi ( Basidiomycota ) yang terbentuk seperti payung terdiri dari bagian yang tegak atau batang dan bagian yang mendatar atau membulat. Secara teknis biologis tubuh buah ini disebut basidium.

    Jamur adalah keseluruhan bagian dari fungi : tubuh buah, dan bagian jaring – jaring dibawah permukaan tanah atau media mycelia yang tersusun dari berkas – berkas hifa. Kita telah mengenal jamur dalam kehidupan sehari – hari meskipun tidak sebaik tumbuhan lainnya, hal itu disebabkan karena jamur hanya tumbuh pada waktu tertentu, pada kondisi tertentu yang mendukung dan lama hidupnya terbatas ( http://id.wikipedia.org/wiki/jamur_air ).

    Fungi adalah organisme seluler berfilamen dan memiliki khiten khitosan, glukan dan manan dalam dinding setnya fungi bersifat autotrof dan dapat hidup sebagai saprofit dan parasit.


    a . Pada fungi klasifikasi didasarkan pada:

    1. Produksi konidia atau spora seksoal

    2. Stuktur morfologi dari alat reproduksi

    3. Ciri-ciri koloni

    4. Sifat hifa

    b . Istilah yang sering digunakan dalam membicarakan fungi adalah

    1. Hifa : Filamen vegetatif yang mengadung sejumlah sel yang saling berkaitan atau berhungan, Hifa ini dapat memiliki dinding sekat yang disebut septa, adanya septa digunakan untuk diklasifikasikan fungi, Hifa yang bersepta disebut konositik.

    2. Miselium : Pada pertumbuhan, hifa menjalin suatu massa hifa yang disebut miselium, miselium vegetatif tumbuh pada permukaan atau di atas permukaan, milesium yang tumbuh diatas permukaan dapat ditemukan spora.

    3. Khamir : Pertumbuhan fungi yang bersifat uniseluler.

    4. Konodium : Sel yang merupakan hasil dari reproduksi aseksual.

    Mekanisme reproduksi aseksual ialah:

    - Sporulasi yang diikuti oleh germinasi spora (Aspergillus, Penicillum)

    - Fragmentasi hifa (Coceidioi imitis, Geotri chum candidum)

    - Perturasan ( contoh Candida, Cryptocolus )

    5. Spora : sel yang merupakan hasil dari reproduksi seksual terkecuali spora ingiospora pada zygomycetes yang merupakan spora aseksual. Studi ini pada mikrosporum hanum disehat hannzia obtusa dimasukkan dalam ascomycetes.

    Ciri-ciri Fungi

    Fungi berbeda dari bekteri ; perbedaan yang paling menonjol antara dua organisme tersebut adalah :

    a. Ukuran

    b. Susunan dan stuktur dinding sel

    c. Bahan nukleus

    d. Ada tidaknya organisme mitokondria dan rehkulum endoplasmik

    e. Respons terhadap antibiotik

    f. Respons genatik

    Pada fungi didapatkan struktur hifa ( hifae = jamak) berupa jaringan yang berisi sejumlah nukleus. Hifa ini dapat mempunyai dinding pemisah atau septum yang berpori-pori halus, hifa ini disebut bersepta. Contoh fungi bersepta adalah Penicillinum sp. dan fungi tidak bersepta Rhizopus.

    Istilah kapang digunakan untuk fungi yang berfilamen sedangkan khamir ialah bentuk sel tunggal dengan perbedaan sel secara pertunasan. Fungi dengan bentuk khamir atau fungi seperti ragi dapat tumbuh melalui perpanjangan selnya sehingga menyurapai hifa.

    Perbedaannya adalah perlekatan antara sel tidak kuat, sehingga disebut pseudohifa. Fungi yang bersifat potogen banyak pula bersifat dimorpik

    Yaitu fungi yang memiliki 2 fase yang terlihat bila ditumbuhkan pada suhu yang berbeda.

    1 Fase khamir (370 C)

    2 Fase miselium (24-280 C)

    (Mikrobiologi. Dibiana W.Lay. 93)

    Jamur biasanya bersifat multiselular, setiap pertumbuhan jamur terdiri ayas lebih dari satu sel. Namun demikian tiap – tiap sel memiliki kemampuan untuk tumbuh sendiri dan oleh karenanya jamur dapat diklasifikasikan sebagai mikroorganisme. Pada dasarnya terdapat dua macam jamur :

    a. Jamur tidak bersepta, jamur ini tidak memiliki dinding pemisah ( septa ).

    Hifanya merupakan tabungan memanjang berisi inti yang banyak dan

    terdispersi keseluruh sitoplasma, oleh karenanya diberi nama multiseluler.

    b. Jamur bersepta, jamur ini memiliki septa atau dinding pemisah yang

    membagi hifa menjadi sel yang terpisah, masing – masing sel berisi inti. (

    Pengantar ilmu pangan nutrisi dan mikrobiologi, 232 )

    Klasifikasi jamur atau fungi

    Fungi memiliki 6 kelas, yaitu :

    1. Chytridomycetes

    2. Zygomycetes

    3. Ascomycetes

    4. Basidiomycetes

    5. Deuteromycetes

    6. mycophycophyta

    Zcgomycetes

    Pembentukan Zoo spora atau sporangia aewaktu reproduksi aseksua.

    Reproduksi seksual akan menghasilkan zygispora.

    Hifa bersifat coenocytic/tidak bersepta

    Fungi potogen jarang dalam kelompok ini

    Contoh: Mucor & Rhizopus


    2.5. Ascomycetes

    Reproduksi aseksual dengan konidia

    Reproduksi seksual terjadi dalam ascus, suatu struktur seperti kauntung yang mengandung 8 ascuspora

    Hifa bersepta

    Contoh : Aspergillus dan Penecillium

    Jenis konodia :

    a. Phlalospora

    - Dihasilkan oleh fialida

    - Berbentuk seperti vas bunga

    - Contoh : penecillinum

    Pada fungi potogen dikenal 3 macam spora seksual, yaitu :

    1. Zygospora – Zhgomycetes

    2. Asco spora – Ascomycetes

    3. Basidio spora – Basidiomycetes

    Pembiakan tentang Ascomycetes

    Jamur ini mempunyai miselium yang bersekat-sekat pembiakan secara vegetatif dilakukan dengan konidia, sedang pembiakkan secara generatif dilakukan dengan spora-spora yang dibentuk didalam askus. Beberapa askus terdapat di dalam suatu tubuh buah pada umumnya askus itu suatu ujung hifa yang mengadung 4/7 bua spora.

    Contoh Ascomycetes yang terkenal ialah :

    - Aspergillums : jamur ini kedapatan dimana-mana sebagai safrofi, koloni yang sudah menghasilkan spora warnanya menjadi coklat kekuning-kuningan,kehijau-hijauan atau kehitam-hitamaan, ini sedium yang semula berwarna putih sudah tidak tampak lagi. Makanan kita yang kita biarkan terbuka mudah sekali dihinggapi Aspergillus kumigatus menyebabkan penyakit paru-paru pada hewan dan kadang-kadang juga pada manusia.

    - Penecillium : jamur ini serupa dengan Aspergillus hanya dengan pengamatan mikroskop dalam susunan konidia-nya. Spesies yang terletak ialah penecillium natatum penecillium chy sogenum karena keduanya menghasilkan zat antibiotik penecillium. Penecillium rogueporsi dan penecillium cameniberh adalah spesies yang digunakan dalam pembuatan keju.

    - Rhizopus : beberapa spesies hidup sebagai saprofil dan beberapa spesies lain hidup sebagai parasit pada tumbuh-tumbuhan. Rhizopus higricanskedapatan dimana-mana semua miseliumnya tampak seperti sekelompok kapas, lama kelamaan koloni menjadi berwarna kehitam-hitaman karena banyaknya sporaiungum dan spors. Rhizopus itu banyak menyerupai mucor, hanya miselium rhizopus terbagi-bagi atas stolon, yang menghasilkan alat-alat serupa akar ( rhizoida) dan sporangifor.

    (Edward . 1984)

    Pembiakan jamur

    Jamur berbiak secara vegetatif dan generatif dengan berbagai macam spora. Macam-macam spora yang terjadi dengan tiada perkawinan ialah:

    a. Spora biasa yang terjadi karena protoplasma dalam suatu sel tertentu berkelompok-kelompok kecil, masing-masing mempunyai membran serta inti sendiri. Sel tempat terjadanya spora ini disebut sporangium dan sporanya disebut sporangiospora.

    b. Konidiospora yaitu spora yang terjadi karena ujung suatu hifa berbelah-belah seperti tasbih. Didalam hal ini tidak ada sporangium, tiap spora disebut konidiospora atau konidia saja, sedang tangkai pembawa konidi disebut konidiofor.

    c. Pada beberapa spesies bagian-bagian miselium dapat membesar serta berdinding tebal; bagian itu merupakan alat pembiak yang disebut klamidospora (chlamydospora = spora yang berkulit tebal).

    d. Jika bagian-bagian miselium itu tidak menjadi lebih besar dari pada aslinya, maka bagian-bagian itu disebut artrospora (serupa batu bata), oidiospora atau oidia (serupa telur) saja. (Dasar-dasar mikrobiologi. Prof .Dr. Dwiadjo seputro. Penerbit djambaran, Malang. Cetakan Ke-10, 1989).


    Ragi ( Yeast )

    Kata ragi dipakai untuk menyebut adonan / ramuan yang digunakan dalam pembuatan berbagai makanan dan minuman seperti : oncom, tempe, tape, roti, anggur, bir, brem, dll

    Ragi untuk tempe terdiri atas dua spesies dari genus Rhizopus dan genus Mucor ; kedua genus ini masuk dalam golongan Phycomycetes.

    Ragi untuk tape merupakan campuran populasi, dimana terdapat spesies dan dari genus Aspergillus. Saccharomycetes, Candida, Hansenula sedangkan bakteri Acetobacter biasanya tidak ketinggalan Aspergillus dapat menyederhanakan amilum sedangkan Saccharomycetes dapat menguraikan gula menjadi alkohol dan bermacam – macam zat organik lainnya. Acetobacter menunjang untuk mengubah alkohol menjadi asam DNA.

0 komentar:

Posting Komentar

Blogger news